TIPS MENULIS DRAFT AWAL SEBUAH NOVEL



Bismillah 

Pernah punya ide cerita yang bagus untuk dibuat novel tetapi bingung bagaimana harus mengeksekusikannya? Terus apa yang teman-teman lakukan? Sayang loh, kalau dibiarkan inspirasi cerita itu menguap begitu saja. 

Menulis Novel memang butuh waktu relatif panjang, tetapi bisa menjadi lebih cepat kalau kita tidak menunda untuk menulis draft awalnya. Yuk, wujudkan ide cerita teman-teman menjadi sebuah novel. Buat saja draft awal dulu, agar ide cerita dapat diwujudkan ke dalam sebuah naskah.

Nah, saya ingin berbagi Tips Menulis Draft Awal sebuah novel yang saya pelajari dari sebuah sumber dan saya sudah coba terapkan ketika saya menulis novel perdana saya, berjudul "Antara Dua Hati" yang sekarang sedang dalam proses review mentor. Harapan saya in syaa Allah dibulan Februari 2022 bisa terbit.


Langkah membuat draft awal tidak rumit, kok. Namun sebelum mulai menuangkan ide cerita itu dalam tulisan sebagai draf awal, sebaiknya teman-teman refresh dulu  elemen-elemen yang harus ada pada sebuah Novel. Elemen tersebut bisa dijadikan penuntun dalam menulis draft awal, yaitu :
  1. Tema : Apa pesan utama yang ingin disampaikan melalui cerita yang ditulis?
  2. Setting: Di mana tempat kejadiannya dan kapan?
  3. Tokoh: Siapa Tokoh Utama dan  Tokoh Pendukungnya?
  4. Plot: Bagaimana kejadian-kejadian penting yang saling berhubungan di dalam cerita itu disusun ?
  5. POV (Point of View): Bagaimana sudut pandang naratornya? (Saya/Aku (POV1), Kamu (POV2) atau Dia (POV3)
  6. Konflik: Apa masalah pokok yang dihadapi tokoh utama yang            menentukan/merubah nasibnya?
  7. Resolusi: Bagaimana akhir penyelesaian konflik tersebut?
Dari sumber lain ada yang menyebutkan beberapa elemen berbeda seperti mood dan style. 

Dengan berpegang pada elemen tersebut, segera duduk dan tuangkan cerita itu dalam tulisan hingga tuntas sebagai draft awal (agar tetap fokus sebaiknya jangan disela dengan kegiatan lain). 

Berikut ini tips membuat draft awal sebuah novel:

  1. Tulis dengan cepat cerita yang ada di kepala hingga tuntas, lebih baik ditulis dalam sekali duduk. 
  2. Jangan diedit, karena ini akan menghambat laju kita menulis.
  3. Jangan tengok ke belakang, supaya tidak tergoda untuk memperbaiki.
  4. Lupakan dulu aturan menulis novel yang baik dan benar (tanpa mengabaikan elemen2 di atas).
  5. Jangan dibaca sebelum draft secara keseluruhan itu jadi.
  6. Lupakan dulu PUEBI, KBBI, Majas, dll. Jangan pikirkan dulu typo, diksi, tanda baca, dll.
  7. Libatkan hati dan pikiran saat menulis. Fokus pada isi cerita, jangan bias.
  8. Ikuti intuisi atau perasaan Anda. Gambarkan emosi pada sosok tokoh dalam cerita dan plotnya.

Jika draft awal sudah selesai, barulah kemudian lakukan editing pertama, kedua dan seterusnya dengan berpedoman kepada PUEBI, KBBI dan aturan penulisan fiksi yang benar, menerapkan show & tell secara baik, dan tentunya bebas galat.

Baca juga:https://pratiwirinisusanti.blogspot.com/2021/11/megaplikasikan-show-tell-dalam-tulisan.html

Selamat menuangkan ide cerita ke dalam draft awal, teman-teman.

Referensi: Novel Factory 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGGUNAAN SHOW & TELL DALAM MENULIS FIKSI

Mengaplikasikan 'Show & Tell' dalam Tulisan Fiksi dengan Benar